MADINAH, KOMPAS.com – Museum Nabi Muhammad akan direplikasi di lantai dasar Masjid Provinsi Jawa Barat. Rencananya, masjid dengan konsep terapung ini akan dibangun di Gedebage, Bandung, dengan anggaran Rp 500 miliar.
Asda II Pemprov Jabar Deny Juanda mengatakan, selain ke Puramidaja, Museum Asmaul Husna, Madinah, rombongan Gubernur Jabar akan berkunjung ke Museum Nabi Muhammad, Mekkah.
“Tujuan ke museum Madinah dan Mekah adalah melakukan studi rinci tentang latar belakang, makna, dan pilihan strategi perwujudan museum. Sehingga tercipta proses pembelajaran bagi masyarakat dunia untuk lebih mengagumi kekuasaan Allah SWT,” tuturnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/6/2016).
Deny menjelaskan, kelak masjid yang akan digunakan sebagai tempat ibadah adalah lantai atas. Sedangkan lantai dasar untuk berbagai keperluan umat, termasuk museum tadi.
Masjid itu akan dibangun dengan ukuran 99 x 99 meter, terdiri dari dua lantai dan berkapasitas 30.000-50.000 jemaah. Masjid sendiri akan berdiri di atas lahan 21 hektar.
“Studi museum juga menjadi inspirasi dan rujukan dalam menyusun kerangka acuan kerja serta belajar model pemanfaatan museum sebagai tempat belajar, sehingga terjadi peningkatan kualitas keimanan multilevel generasi penerus,” katanya.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menjelaskan, pembangunan masjid terapung di atas danau buatan di Gedebage, Kota Bandung, ditargetkan dimulai bersamaan dengan hari jadi Provinsi Jawa Barat.
“Mudah-mudahan 19 Agustus,” ucapnya seraya mengatakan sudah memilih nama masjid tersebut, yakni Al-Jabbar. Menurut dia, nama itu sengaja dipilih karena mirip dengan singkatan “Jawa Barat”, juga ilmu matematika “aljabar”.
Konsep arsitektur masjid terapung itu dipilihkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggunakan rumus matematika. Gubernur memang meminta sejumlah fasilitas ada di dalamnya, termasuk museum merujuk di Mekkah dan Madinah tadi.
Pemerintah provinsi membiayai pembebasan lahan dan pembangunan fisik masjid yang dirancang dibangun dalam 2 tahun itu.
“Total (anggarannya) sekitar Rp 500 miliar,” terangnya.
Turut dalam rombongan arsitek dan dosen ITB, Baskoro Tedjo, serta Bayu Wahyudin (alumni ITB dari Tim Perencanaan Mesjid Terapung Gede Bage). Mereka diterima Husna Mufassir, pembimbing Museum Asmaul yang juga mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah.