PKS Cirebon News- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga-keluarga pemudik, yang ingin pulang kampung tapi terkena musibah dan meninggal.
Menurut Hidayat, seharusnya permasalahan seperti ini tidak boleh terjadi, karena macet terjadi setiap tahun, bukan hanya lebaran, tapi juga libur panjang, tahun baru, dan natal. Sehingga, mestinya pemerintah mengeluarkan langkah-langkah solutif untuk mengurangi dampak seperti ini.
”Menurut saya, pemerintah penting untuk menyampaikan permintaan maaf‎ dan belasungkawa kepada mereka-mereka yang menjadi korban dari kemacetan panjang dan akhirnya mereka meninggal, karena tidak sedikit sampai 18 orang,” kata Hidayat, saat open house di rumah dinas, Jakarta, Kamis, 7 Juli 2016.
Sampai hari ini, Hidayat menyatakan, belum mendengar pernyataan belasungkawa, baik dari presiden atau menteri, termasuk pihak-pihak yang bertanggungjawab secara langsung terhadap masalah ini. ”Jadi menurut saya penting pemerintah melakukan ini,” ucapnya.
Karena itu, pemerintah harus mencegah jatuhnya kembali korban jiwa. Hidayat menyarankan, saat arus balik nanti pemerintah menggratiskan biaya tol, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di pintu tol.
Kalau itu dijadikan kompensasi, lanjut dia, itu juga masih belum sebanding. Ia membayangkan kesusahan pemudik, termasuk biaya bensin yang mencapai Rp 50 ribu/liter. Politisi PKS itu menilai, kerugian akibat macet selama arus mudik lalu sangatlah luar biasa besar.
”Kalau kemudian pemerintah memerintahkan arus balik nanti tol digratiskan, ya itu masih bagian dari empati lah,” ungkapnya.
Hidayat menyatakan, peristiwa ini merupakan pelajaran yang sangat serius bagi pemerintah untuk diselesaikan. Oleh karena itu, saat arus Balik pemerintah betul-betul harus memikirkan bagaimana caranya mengurangi kemacetan, seperti menyiapkan jalur-jalur alternatif.
Sumber: portalpiyungan.org