Minyak goreng merupakan kebutuhan yang primer bagi masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, minyak goreng juga menjadi bahan yang penting untuk pelaku UMKM dan pedagang kecil. UMKM dan Pedagang kecil merupakan konsumen terbesar pengguna minyak goreng.
Kelangkaan minyak goreng sedang terjadi di Kabupaten Cirebon atau jikapun ada harganya tinggi. Atas permasalahan itulah Komisi 2 DPRD Kabupaten Cirebon melakukan sidak di 2 titik distributor besar minyak goreng pada kamis (3/2).
Sidak dipimpin oleh Drs H Mohammad Ridwan, M.Pd.I selaku wakil ketua Komisi 2 disertai tim dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon. Sidak dilakukan di 2 titik yaitu Toko Line Plered dan Gudang Alfamart Plumbon.
Toko Line selaku distributor besar ternyata tidak ada stok minyak goreng di gudangnya. Pihak toko mengaku terakhir dikirim 10 ton minyak goreng curah pada 29 Januari 2022. Itupun segera habis meski dijual Rp 18.000.-/Liter.
Sidak kedua dilakukan di gudang Alfamart Plumbon. Pihak Alfamart mengaku bahwa suplai rutin normal yaitu sekitar 700 Liter bagi setiap retail penjualan. Namun stok tersebut habis dalam sekejap yang jika pada waktu normal bisa untuk 2 hari.
“Kami dari Komisi 2,” Ridwan Meminta, “Agar pembelian dibatasi supaya terjadi pemerataan serta menambah kuota pengiriman agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat”.