Prihatin dengan nasib petani yang selalu termarginalkan, salah seorang petani dari desa Jengkok Kecamatan Kertasemaya, Joharifin berhasil mengembangkan varietas benih padi unggul. Cukup dengan modal Rp 10 ribu, Johar, begitu akrab disapa, melakukan penelitian dan berhasil menemukan lebih dari delapan jenis benih padi unggul.
“Saya belajar autodidak. Teknologinya murah dan dan mudah diterapkan masyarakat, Alhamdulillah haslnya banyak,” kata pria yang sudah diminta memberikan penyuluhan pertanian di Vietnam dan Filipina ini. Benih unggul dari hasil persilangan antara benih lokal dengan benih yang hampir hilang menghasilkan jenis benih padi unggulan diantaranya, Alhamdulillah, dermayu, pemuda idaman, saylong, bengong dan lainnya.
“Saya memang berasal dari keluarga petani dan sangat senang menekuni pertanian dan pemuliaan benih,” kata alumni ponpes Tambak Beras Jawa Timur saat menerima anggota DPRD provinsi Jawa Barat Dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Drs H Anwar Yasin di kediamannya, beberapa waktu lalu.
Setiap jenis benih padi baru, kata Johar, memiliki keunggulan masing – masing. “ Biasanya satu hektar sawah membutuhkan 20 kg benih, dengan benih baru ini cukup 13 kg, jadi ada penghematan 7 kg. Kakau dirupiahkan dengan satu musim tanam dan luas lahan yang hektaran, penghematannya cukup terasa,” ujarnya semangat. Selain itu, lanjutnya, untuk pemupukan cukup 2 kwintal dari yang biasa sebanyak 3 kwintal. “ jumlah padi disetiap tangkai, setelah diteliti oleh penyulih ternyataada 350 bulir padi. Benih yang lain biasanya 180 bulir saja. Satu hektar sawah bisa menghasilkan 12,8 ton padi, sedangkan benih yang lama hanya 8 ton saja, “ ujarnya.
Agar hasilnya bisa dirasakan masyarakat luas, pria yang berusia 37 tahun ini membuat kelompok tani dan membuka kursus secara mandiri buat para petani. “Sebagai petani, saya ingin petani sukses, mandiri dan berdaya. Tidak dianggap bodoh dan dibohongi terus, “kata Johar yang belum lama kedatangan peneliti padi dari negeri Belanda ini.
Sementara itu, anggota DPRD Fraksi PKS provinsi Jawa Barat dari dapil Cirebon dan Indramayu, Drs H Anwar Yasin mengaku bangga ada petani di Indramayu yang lulusan pesantren bisa mengembangkan benih unggul.
“Kita harus mensuport, karena Indramayu merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Jawa Barat dan Nasional. Jika hasil pertanian disini bagus dan meningkat, tentunya akan berpengaruh dengan pertanian di Jawa Barat secara umum, “ katanya. Yang paling membanggakan, lanjut Yasin, ketika banyak persoalan kelompok tani terjerat kasus dana bantuan, justeru petani di Jengkok ini tampil kreatif dan mandiri. “Yang penting, penemuan – penemuan bibit unggul ini harus dikawal dan cepat dipatenkan agar tidak diklaim orang – orang yang tidak bertanggung jawab, “pungkasnya. (sud)
Sumber : Harian Rakyat Cirebon Edisi 16 Februari 2012
untuk support benih unggul yang sudah dihasilkan akan lebih baik kalo DPD atau DPW PKS mengadvokasi benih tersebut untuk didaftarkan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (http://ppvt.setjen.deptan.go.id/)