Kecamatan Pabedilan belakangan ini dirundung oleh teror yang mencekam, yakni serangan anjing liar terhadap ternak domba. Peristiwa ini telah terjadi sejak pertengahan bulan Juli hingga saat ini, menjadi mimpi buruk para peternak di daerah ini. Dalam beberapa bulan terakhir, korban domba yang dimangsa oleh anjing liar telah mencapai angka yang cukup mengkhawatirkan. Para peternak di berbagai desa di kecamatan ini harus berhadapan dengan kerugian yang signifikan akibat peristiwa ini.
Desa Pabedilan Kidul melaporkan kehilangan 5 ekor domba, sementara di Pabedilan Wetan jumlahnya juga sama, yaitu 5 ekor. Di Pasuruan, tercatat 8 ekor domba yang menjadi korban serangan anjing liar. Pabedilan Kaler melaporkan satu ekor domba yang hilang, sementara di Babakan Losari, sekitar 20 ekor domba telah dimangsa oleh anjing liar. Akibat kerugian ini, para peternak di wilayah ini telah mengambil langkah drastis dengan melakukan ronda setiap malam guna menjaga ternak domba mereka dari serangan yang mengerikan ini.
Yang membuat situasi ini semakin mencekam adalah cara kejam yang dilakukan oleh para anjing liar ini. Mereka hanya memakan hati dan jantung domba sebelum meninggalkan tubuhnya begitu saja. Tindakan ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi para peternak, tetapi juga menciptakan ketakutan dan kegelisahan di antara mereka.
Tentu saja, situasi ini sangat mengkhawatirkan dan memerlukan tindakan segera. Para peternak merasa tertekan dan khawatir akan keamanan ternak serta pendapatan mereka. Oleh karena itu, mereka berharap pihak dinas terkait segera memberikan solusi dan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Pada hari Selasa, 5 September 2023, sebuah pertemuan penting diadakan di Desa Pabedilan Kidul, tepatnya di kandang ternak Pabedilan Kidul. Pertemuan ini dipimpin oleh Nurholis, S.Pd.I seorang tokoh masyarakat dan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon fraksi PKS yang memimpin perang terhadap anjing liar ini. Para peternak Desa Pabedilan Kidul hadir dalam pertemuan ini untuk membahas tindakan yang perlu diambil guna melindungi ternak mereka.
Beberapa solusi yang telah diajukan dalam pertemuan ini antara lain adalah:
- Penyediaan Keamanan Tambahan: Memasang pagar tambahan dan memperbaiki kandang untuk mencegah akses anjing liar masuk ke area ternak.
- Pengawasan Rutin: Membentuk tim pengawasan malam yang terdiri dari sukarelawan dari masyarakat setempat untuk menjaga ternak pada malam hari.
- Kerjasama dengan Pihak Terkait: Mengajukan permohonan bantuan kepada pihak terkait untuk menangani masalah anjing liar ini yaitu Tripika (Camat, Koramil dan Polsek) Serta Dinas Pertanian, Damkar dan BPBD.
Perjuangan melawan teror anjing liar ini membutuhkan kerja sama dari seluruh masyarakat setempat. Dengan tindakan yang tepat dan dukungan dari pihak berwenang, para peternak berharap bahwa mereka dapat segera melindungi ternak mereka dari serangan yang mencekam ini.