PKS Cirebon News, Jakarta (21/7) – Anggota Komisi III DPR dari Fraksi (PKS), Aboe Bakar Al Habsyi, meminta Komjen Pol Suhardi Alius untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang hingga kini belum dirampungkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
BNPT di bawah kepemimpinan Suhardi Alius dinilai perlu meluruskan opini yang selalu mengaitkan tindakan terorisme dengan agama Islam. Hal ini kerap diluruskan oleh Jenderal Pol Badrodin Haiti saat menjabat sebagai Kapolri.
“Saya kira apa yang dilakukan Pak Badrodin ini perlu dilanjutkan,” kata Aboe Bakar, Kamis (21/7).
Selain itu, BNPT dinilai perlu meningkatkan sinerginya dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri agar pola penindakan yang dilakukan lebih profesional. Hingga saat ini, banyak aspirasi dari masyarakat yang mengkritik pola penindakan terduga terorisme.
Tak hanya itu, Suhardi perlu menjaga keterbukaan pengelolaan BNPT, khususnya dalam persoalan anggaran. “Hal ini juga diperlukan untuk menepis bahwa adanya campur tangan asing dalam sepak terjang BNPT,” ujar Aboe Bakar.
Sedangkan untuk program deradikalisasi agar para narapidana tidak menjadi residivis, BNPT perlu mencari formula yang tepat.
Misalkan saja para kasus teror Sarinah yang ternyata dua dari lima pelakunya adalah residivis terorisme, apabila teror yang dilakukan disebabkan dorongan ideologis perlu di-treatment dengan pendekatan ideologis pula,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Komjen Pol Suhardi Alius sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Suhardi dinilai memiliki empat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebagai pengganti Tito Karnavian.
Sumber: www. pks.or.id