Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membuat pidato untuk Hari Guru. Berbagai masalah guru dan pendidikan dia soroti. PKS menilai Nadiem sedang menyebut rentetan pekerjaan rumah (PR) untuk dirinya sendiri. “Bagus. Dia mengkritik karena dia sudah mempelajari. Sebenarnya ini memberi PR pada dirinya sendiri sih,” kata anggota Komisi X DPR dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah, kepada wartawan, Minggu (24/11/2019).
Dalam naskah pidato untuk Hari Guru Nasional 2019 itu, Nadiem mengangkat sejumlah masalah antara lain guru terlalu banyak tugas administratif, guru terlalu sering diberi aturan ketimbang diberi pertolongan oleh pemerintah, kurikulum yang ada menutup pintu petualangan bagi murid-murid, dan guru tidak dipercaya untuk berinovasi. Nadiem kemudian menginstruksikan agar guru memberi kesempatan murid untuk mengajar di kelas. “Itu terpulang pada diri beliau sendiri karena dia harus menyelesaikan,” kata Ledia yang merupakan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat DPP PKS ini.
Masalah tugas administratif yang membebani guru dikatakan Ledia adalah amanat dari aturan yang sudah ada. Komisi X DPR sudah mengadakan rapat kerja dengan Nadiem, dalam rapat itu telah dibahas aturan-aturan yang tidak saling mendukung antara yang ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian PANRB. Akibatnya, guru menjadi terbebani oleh masalah administratif. “PR-nya (untuk Nadiem), regulasi diperbaiki lintas kementerian. Adakan pula pembekalan guru,” kata Ledia.
Sumber:Detik News
Comment