Semakin pesatnya pertumbuhan di kawasan Gronggong, Ciperna, Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon dengan munculnya berbagai jenis usaha, ternyata belum bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) dari kawasan itu. Bahkan menurut Ketua Komisi II, Arif Rahman, ST PAD yang masuk dari pusat kebugaran dan hotel rata-rata kurang dari Rp 1juta per tahun.
Menurut Arif yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Cirebon, pemerintah daerah harus secepat mungkin mengupayakan agar investasi masuk ke wilayah Gronggong. Sehingga ada aktivitas ekonomi yang sehat, karena penginapan yang ada di lokasi itu digunakan keluar dari koridor yang semestinya.
Dengan potensi yang dimiliki dalam aspek wisata yang didukung infrastruktur jalan tol dan menawarkan keindahan alam, maka kawasan Gronggong akan menjadi tempat yang eksotik bagi para pengunjung atau pelaku perjalanan.
Tanah yang masih luas dan belum terfungsikan maksimal, serta hotel-hotel yang harusnya dibangun dengan konsep yang baik, kata dia, harus segera dipromosikan oleh pemerintah daerah kepada calon investor.
Aktivitas esek esek yang saat ini lebih dominan dijajakan penyelenggara jasa hiburan dan penginapan dapat diminimalisir dengan mengembangkan sektor pariwisata, sehingga bisa mendatangkan pengunjung hotel dari para pelaku perjalanan.
“Arahnya kesitu. Kalau ditutup langsung sepertinya agak sulit, karena ini menyangkut hajat hidup pelaku usaha disana. Yang dibutuhkan bagaimana pemerintah bisa menggantinya dengan aktifitas yang positif yang juga bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka”, ungkapnya.