Jakarta (16/12) — Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Toriq Hidayat, menyatakan bahwa Umat Islam di Indonesia harus kritis menyikapi pelanggaran Hak Asasi Manusia yang selama ini dihadapi komunitas Muslim di Uighur, Tiongkok.
Thoriq juga menepis kabar yang menyebutkan bahwa sejumlah ormas Islam di Indonesia mendapat suap dari pemerintah Tiongkok untuk diam terhadap pelanggaran HAM di negara tersebut.
“Komitmen Umat Islam dalam membela komunitas Muslim Uighur sangatlah kuat” ujar Toriq Hidayat melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/12).
Pemerintah Tiongkok, lanjut Toriq, harus segera menghentikan kekerasan dan persekusi terhadap kelompok Muslim Uighur.
“Penindasan terhadap kelompok Muslim Uighur sangat mencederai rasa kemanusiaan dan oleh sebab itu harus segera dihentikan” ujar anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Barat 11 ini.
Toriq juga menyerukan Pemerintah Tiongkok untuk membuka akses terhadap tim investigasi PBB untuk segera menuju kamp-kamp detensi di Xinjiang, yang telah menahan jutaan komunitas Muslim Uighur di Tiongkok.
Menurutnya, PBB harus bersikap konsisten sejalan dengan pernyataan bersama Dewan HAM PBB yang mengecam aksi represif Tiongkok di bagian barat Xinjiang, bulan Juli 2019 lalu.
“PBB perlu mengambil tindakan konkret dalam menindaklanjuti komitmen tersebut” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, terdapat laporan dari Wall Street Journal yang memberitakan bahwa pemerintah Tiongkok menyuap sejumlah organisasi keagamaaan di Indonesia agar diam terkait persekusi kelompok Uighur di Tiongkok. Muhammadiyah telah menyanggah tudingan dari media asing tersebut.
Sumber: fraksi.pks.id