Cirebon – Anggota DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani meminta pemerintah agar memastikan tersedianya kebutuhan bahan pangan selama Ramadan dan Idulfitri 1443 H mendatang.
Menurut Netty, ketersediaan pangan untuk seluruh rakyat secara adil dan merata adalah tugas konstitusi yang dibebankan pada negara. “Keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia harus diwujudkan dalam seluruh aspek kehidupan, apalagi dalam hal pangan yang merupakan hajat dasar orang banyak. Ini adalah amanah Pancasia,” kata Netty saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Sabtu (16/04/2022) di hadapan para penggerak masyarakat dari berbagai elemen.
“Ketersediaan bahan pangan di pasaran harus terus diawasi oleh pemerintah. Jangan sampai terjadi kasus kekosongan bahan pangan di pasaran yang membuat rakyat kesulitan. Undang-Undang Dasar 1945 menugaskan pada negara agar tidak terjadi monopoli urusan kebutuhan dasar rakyat oleh kelompok tertentu,” katanya.
Netty juga meminta pemerintah agar memaksimalkan penggunaan bahan pangan produksi dalam negeri. “Bahan-bahan pangan yang tersedia dan bisa diproduksi di dalam negeri harus dimaksimalkan penggunaannya. Saatnya produk dalam negeri menjadi tuan di negara sendiri. Jangan sampai bahan pangan yang tersedia di dalam negeri itu justru ‘kalah’ oleh bahan impor,” katanya.
Menurut Netty, jiwa nasionalisme dan patriotisme harus diwujudkan dalam bentuk mencintai produk dalam negeri dengan cara membeli dan menggunakannya, bukan hanya dijadikan slogan.
Pada kesempatan tersebut, Netty juga meminta pemerintah agar memastikan jalur distribusi bahan pangan antar daerah aman selama Ramadan dan Idul fitri.
“Masyarakat banyak yang mudik sehingga arus transportasi akan lebih padat dan ramai, bahkan macet. Jangan sampai hal ini menjadi penghalang dalam kelancaran distribusi bahan pangan antar daerah. Mitigasi dini harus segera dilakukan sebagai bentuk dukungan pada rakyat yang sedang berpuasa; sejalan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,” ungkapnya.
“Pastikan juga bahan pangan yang beredar selain aman dikonsumsi masyarakat tapi harganya juga terjangkau. Bahan pangan dengan harga tinggi, walaupun stoknya banyak, tentu akan memberatkan masyarakat. Apalagi saat ini kita sedang menghadapi pandemi di mana banyak masyarakat yang kehilangan mata pencariannya” pungkasnya.