“Akh, ada lowongan kerja ga’ nich, ane sudah kesana kemari mencari pekerjaan namun tidak ada satu perusahaanpun yang mau menerima ane” itu kalimat di telephon dari salah satu satu temen lama ane yang tenggah pusing mencari pekerjaan beberapa bulan yang lalu.
Ane bilang padanya “Antum ga’ coba membuka kerjaan sendiri (berwiraswasta)”
“Afwan akh, bukannya ane ga’ mau, tapi ane ga’ punya modal”. K
Demikian, modal selalu dijadikan alasan sesorang untuk memulai bekerja, Sebetulnya kalau permasalahanya modal maka banyak cara untuk mendapatkan modal, salah satunya sebagaimana yang di jelaskan oleh safir sunduk http://
Berapa banyak kita jumpai pengusaha-pengusaha besar dan sukses yang berangkat dari titik nol bahkan berangkat dari keterpurukan, siapa yang tidak kenal Bob Sadino, Purdi Chandra, Khoirul tanjung, Heppy trenggono, dan lainnya. Dan kita pun mempunyai kans yang sama dengan mereka yang sukses lebih duluan.
Kemudian bagi antum yang sudah bekerja di perusahaan itu pun bukan berarti antum berada di zona aman, bisa saja sewaktu waktu perusahaan tempat antum bekerja me PHK antum, apalagi kalau perusahaan tempat antum bekerja sudah mulai “sakit-sakitan” maka siap-siap saja, mungkin besok antum dirumahkan, afwan bukannya ane mendoakan begitu, tapi kenyataanya memang tidak ada yang abadi di dunia ini, maka sebagai langkah antisipasi menyiapkan usaha alternatif mungkin akan bisa membantu kita sebelum masa sulit itu benar-benar datang.
Beberapa bulan lalu ane menemani Ketua BPEK DPW Abdul Hadi, ketika itu beliau hendak berinvestasi di indrustri rotan yang ada di kabupaten Cirebon, menurut Abdul Hadi luasnya dunia usaha terhijab/tertutup oleh mind set, jadi menurut beliau kader-kader ini harus dirubah mind setnya dulu, disamping dibekali dengan ketrampilan-ketrampilan yang dibutuhkan, beliau menharapkan dengan modal tiga-empat juta kader sudah mampu berusaha dan punya kemandirian ekonomi karena untuk menjadi kaya itu bukan seberapa besar pendapatan kita tapi seberapa bisa kita mampu mengatur keuangan,
Bagi kita yang masih binggung memulai usaha mungkin resep Purdi E Chandra bisa membantu kita untuk memulai sebuah usaha. Menurut Purdi memulai bisnis itu jangan kebanyakan mikir, terlalu banyak mikir malah bisnisnya tidak jadi-jadi, ada tiga resep menurut Purdi untuk orang yang slalu ragu-ragu dalam memulai bisnis yaitu bodol, botol dan bobol,
1. Bodol.
yaitu Berani, Optimis, Duit, Orang Lain, Dalam bisnis diperlukan keberanian dan optimis, apabila kita tidak punya modal, maka tidak ada salahnya kita pinjem duit orang lain, jika bisnis yang kita jalankan prospektif, pasti ada orang yang mau membiayai.
2. Botol
Kalau kita punya duit dan modal tapi tidak ahli dibidang bisnis, maka gunakan jurus BOTOL, Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain, jika kita punya modal, kenapa tidak kita serahkan pada ahli di bidangnya, sehingga bisnis tetap bisa berjalan.
3. Bobol
Yaitu Berani, Optimis, Bisnis, Orang Lain, hal ini jika ide bisnispun tidak ada, maka kita bisa meniru bisnis orang lain. Purdi mengambarkan bisnis itu seperti masuk kamar mandi tidak banyak berfikir,
Namun tidak dapat dielakan bahwa bisnis itu adalah sebuah kompetisi, mungkin ada temen antum yang jualan baso dan dagangannya laku sekali, kemudian antum ikut-ikutan jualan baso, lalu apakah baso milik antum juga akan laku? Belum tentu, itu karena antum belum berpengalaman sedangkan teman antum sudah berpengalaman, jadi pengalaman (jam terbang) dalam berbisnis juga akan banyak membantu kesuksesan dalam berbisnis. Maka mulailah berbisnis dari sekarang juga.
Bagi kita yang baru akan mulai berbisnis maka carilah bisnis yang paling disukai, karena hal itu akan membuat kita nyaman dan menjiwai bisnis kita, kemudian carilah mentor yang berpengalaman dan sukses dibidang tersebut yang bersedia membimbing bisnis kita, ini perlu agar kita tidak memulai bisnis dari nol dan untuk meminimalis kemungkinan rugi.
Menurut ane dari sekian banyak bisnis/pekerjaan, sepertinya berdagang merupakan pekerjaan yang relative lebih mudah, Afwan ini bukan karena ane seorang pedagang, tapi karena berdagang tidak mensyaratkan ini-itu, dari lulusan SD sampai perguruan tinggi, dari anak kecil sampai kakaek-kakek semuanya bisa berdagang selama masih mampu.
Dulu ane pun tidak punya uang untuk modal usaha dagang, ilmu dagangpun tak punya, barang dagangan yang ane jual saat itu milik saudara ane, ane hanya mendapatkan bagi hasil dari keuntungan, namun alhamdulillah seiring perjalanan waktu akhirnya ane sedikit-sedikit lumayan bisa berdagang. Pada awalnya ane hanya sedikit merubah penampilan saja, karena penampilan juga ternyata perlu, coba antum bayangin kalau ane dagangnya es cendol yang penampilannya kumuh, mungkin walaupun antum haus antum akan perfikir dan menahan diri untuk membeli es cendol ane, iya kahn?
Mungkin ada juga diantara kita yang berdagang dan rugi, sebetulnya itu tidaklah rugi-rugi amat, karena kita sudah mendapat pengalaman dari itu, dan pengalaman/ilmu itu mahal, coba kalau kita kuliah di fakultas ekonomi, berapa duit yang akan kita keluarkan, kalau pun ilmunya dipraktekan belum tentu singkron dengan realita dilapangan. Jadi tidak ada kegagalan dalam berbisnis yang ada adalah proses keberhasilan. Anggap saja itu biaya Kuliah Kerja Nyata (KKN).