SUSUKAN, (KC)
Pimpinan Partai Keadilan sejahtera (PKS) terus bergerak menemui tokoh -tokoh berpengaruh di Kabupaten cirebon menjelang digelarnya pemilihan Gubernur Jabar dan Bupati Cirebon. Kali ini yang ditemui bidang Pembinaan Ummat (BPU) DPD PKS Kabupaten Cirebon yakni ketua tanfizdiyah NU setempat, KH. Ali Murtadlo, kamis (6/4)
Rombongan yang dipimpin ketua DPD PKS setempat, Nasirudin ini mengajak serta ketua BPU Nurul ain Akyas menemui Kiai Ali Murtadlo yang juga pengasuh pondok pesantren Ihyaa’ Ulumuddin di Desa/kecamatan Susukan.
Dalam pertemuan tersebut Kiai Ali memberikan wejangan sekaligus harapan kepada pengurus PKS untuk lebih cepat tanggap terhadap permasalahan umat sehingga masyarakat bisa mengenal PKS yang beda dengan partai lainnya. PKS berbeda dari sisi kepedulian dan komitmennya terhadap permasalahan – permasalahan umat dan masyarakat.
Pimpinan pesantren Ihya ‘Ulumuddin Susukan ini juga menyampaikan, masyarakat Cirebon adalah masyarakat yang cerdas dan rasional sehingga bisa memilah dan memilih mana partai yang memahami dan mengurusi masyarakat. “Jangan hanya cuma mengklaim peduli penderitaan rakyat,’katanya.
Karena itu tidak heran kalau Kiai Murtadlo juga menyampaikan selamat dan apresiasi terhadap langkah yang diambil PKS dengan menolak rencana kenaikan BBM yang diusulkan pemerintah, padahal PKS adalah bagian dari partai koalisi.
Disela – sela obrolan, Nurul Ain Akyas meminta pendapat Kiai Murtadlo, tentang asumsi adanya warga NU yang alergi dengan PKS. Beliau menanggapi bahwa itu sikap oknum warga NU yang dilatar belakangi adanya sikap dari simpatisan PKS yang dirasa berbeda dengan kebiasaan kalangan nahdliyin.
KH. Ali Murtadlo menegaskan, NU sebagai institusi terbuka dengan partai apapun. PKS sebagai partai tentu juga membuka diri bagi seluruh warga Indonesia, termasuk warga nahdliyin karena semua partai bersifat pelangi dilihat dari latar belakang anggotanya.
Kiai Murtadlo juga berpesan kepada PKS untuk bersama – sama dengan NU mengembangkan budaya demokrasi kritis konstruktif dan budaya toleran ditengah masyarakat. Beliau memberikan contoh dikalangan warga nahdliyin bahwa perbedaan paham dalam pengamalan yang bersifat furu’iyyah ijtihadiyah itu bisa terjadi. Bahkan instruksi dari pimpinan tertinggi sekalipun dalam hal furu’iyyah masih membuka ruang diskusi dikalangan kiai – kiai lokal. (C-16)
Harian Kabar Cirebon Edisi 7 April 2012
dalam pilgub dan pilkada nanti, semoga Alloh memberikan keselamatan dan kesuksesan untuk masyarakat Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon dengan dipimpin oleh santri/orang sholeh, amien. hidup PKS, teruskan perjuanganmu, masyarakat terus menanti karyamu, jangan lengah dan berhenti kalo ingin jadi partai hebat di negeri ini.
Wah….PKS ternyata tak diragukan lagi bisa hidup berdampingan dengan semua level usia dan profesi, disangkanya cuman milik pemuda terpelajar saja, Eeee… dengan pa kiai juga. hebat lah PKS, salut deh…