Urug Lahan Hutan Kota Habiskan Setengah Miliar
SUMBER – Pembangunan hutan kota di kawasan sumber terus menuai sorotan. Pasalnya, pengurugan sepertiga lahan dari luas sekitar 4 hektare telah menghabiskan dana Rp. 500 juta.
Wakil Ketua Komisi III DPRD, Ahmad Aidin Tamim (yang juga Bakal Calon Bupati dari PKS) menilai ada yang janggal dalam proyek pengurugan tersebut. Berdasarkan masukan dari masyarakat, pihaknya langsung mengecek ke lokasi yang akan dijadikan hutan kota Sumber.
Setelah memantau ke lokasi yang berada di Kelurahan Sumber tersebut, ia mengaku terkejut dan heran, Pasalnya, hanya dengan luas pengurugan sekitar 1 hektar persegi, menghabiskan dana Rp500 juta. “Saya bersama teman-teman sudah survey ke lokasi yang akan dibuat hutan kota itu. Memang janggal dan patut dipertanyakan, dana Rp500 juta hanya untuk mengurug lahan segitu,”ungkapnya.
Untuk itu, bulan Juni depan, komisi III akan mengagendakan rapat kerja dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) yang menjadi dinas teknis proyek hutan kota itu, “Kami akan minta klarifikasi dan penjelasan terkait pengurugan itu,:janjinya.
Selama ini, lanjut Aidin, proyek hutan kota lama terbengkalai. Jika karena tidak adanya anggaran dana, berarti proyek hutan kota ini tidak diperhitungkan secara matang dan cermat. Sebab, jika proyek hutan kota yang bertujuan menjadikan paru-paru Kota Sumber itu digarap secara serius dan cermat, maka permasalahan anggaran dana tidak akan menjadi batu sandungan.
“Jelas ini mencurigakan. Patut diduga ada sesuatu yang perlu diklarifikasi,” tukas salah satu bakal calon bupati dari PKS ini. Terpisah, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DCKTR, Ir Feliyanto Tamsil MM menyatakan, sebelumnya, anggaran hutan kota dari Kabupaten Cirebon hanya Rp 1 milliar. Itu pun, akan digunakan untuk fisik semua. Namun, DCKTR mencegahnya, Karena, untuk membuat hutan kota di areal bekas sawah diperlukan pengurugan yang berundak-undak.” Kita sudah membuat masterplan dan DED (Detail Engineering Deisgn). Anggaran untuk membuat DED sebanyk Rp270 juta,”terangnya kepada Radar di ruang kerjanya, Rabu (30/5).
DED itu, ujarnya membuat gambaran hamparan tanah 4,042 hektare. Sehingga, pihaknya menganggarkan dana Rp500 juta untuk pengurugan.
Pengurugan dilakukan dengan ketebalan sekitar 10 cm. Dengan dana Rp500 juta, dapat mengurug lebih dari sepertiga dari 4.042 meter kubik. Selain melalui dana APBD II, untuk proyek hutan kota itu, DCKTR sedah mengajukan dana tambahan Rp750 juta, dari APBD I Provinsi Rp3 miliar dan dari APBN Rp5 miliar,”Total ajuan dana tambahan mencapai Rp8,750 miliar dan tambahan Rp1 miliar dari dana awal,”bebernya.
Feliyanto mengakui, hutan kota yang sebelumnya menjadi sawah itu, belum dapat dimaksimalkan dan masih menjadi lahan tidur. “Bulan depan akan ditanami pohon yang tingginya sekitar 2 meter,”terangnya. (ysf/Radar Cirebon/31 Mei 2012)